6/14/2013

Frienbling

-->
2012.

Perkenalkan. Anak muda yang senyumnya nanggung di paling kiri  dalam foto diatas bernama Ivan (@ivanruly), jangan salahkan dia, senyum gaya seperti itu memang sudah jadi trade mark di setiap fotonya, hahahaa. Kalau yang tengah itu bernama Kaka (@sangkakaa), wanita satu ini memang punya senyum menawan, karena dia sangat doyan jadi objek di foto, dia engga doyan jadi tukang foto, pokoknya harus selalu jadi objeknya! hahaaa. Mereka berdua sahabat saya. Dan saya sedang kangen dengan mereka.

Tahun 2008. *dafuq*
Sudah hampir setahun saya tidak bertemu mereka. Rasanya aneh. Lebih aneh lagi kalo sedang banyak masalah seperti ini, terlebih lagi masalah hidup, hahaa. Biasanya weekend, entah itu sebulan sekali atau dua kali, kita selalu berkumpul di rumah Ivan. Dan hampir selalu sore hari. Biasanya Ivan membukakan pintu rumahnya dan dalam kondisi bangun tidur atau belum mandi. “Piye? Sehat?”, Sebuah pertanyaan pancingan.

Tahun 2009. *whadafuq!!*
 Nyampah. Itu yang sering kita lakuin kalo sedang berkumpul bersama. Ngobrol ngalor ngidul sampai dimana salah satu dari kita mengambil start untuk mengeluarkan curhat colongan. Biasanya dimulai dari saya, kaka lalu ivan. Masalah hidup, masalah percintaan, ngomongin orang lain, gossip, soal musik, sampi ejek ejekan antara kita bertiga. Kalo yang masalah ejek-ejekan biasanya dimulai dari Ivan, lalu Ivan, lalu Ivan baru kaka terus saya. Tidak lupa ditemani segelas kopi susu hangat, sebungkus rokok dan suara tokek yang melegenda itu.

Tahun 2010
Sekarang mereka semua sudah bekerja dan bisa membeli rokok sendiri. Kaka sudah jadi pegawai bank nan mapan dan mungkin sebentar lagi married (aku ora iso mbayangke >.< ) dan Ivan sudah mulai bekerja di bidang tulis menulis (mbuh passion po ora...), berdomisili di semarang yang merupakan kota kedua yang dia sayangi setelah Seoul. Semoga mereka berdua mendapatkan apa yang mereka cita-citakan. Dan walaupun cita-cita mereka masih random. Hahaaa.

Mungkin kalo saya bertemu lagi dengan mereka, mereka bakal berubah drastis, Ivan sudah bertatto, sudah menjadi ketua Sone cabang semarang dan menggandeng pacar barunya, atau Kaka yang sudah jadi kepala cabang dan  memutuskan untuk memanjangkan rambut. Whoaah, I miss u guys! :)



Cheers.


6/10/2013

South Korean - nism

Sebenarnya butuh keberanian yang tinggi untuk mengeluarkan unek-unek ini menjadi sebuah postingan di blog, hahaa. Saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman singkat saya selama terjajah korean wave sampai sekarang.

Perkenalan awal terjadi pada awal 2005, saat itu saya mengalami 'kecelakaan'. Kecelakaan karena saya tidak sengaja ikut saudara yang saat itu sedang menonton drama serial 'Full House (2004)'. Motivasi saya pada saat itu adalah pemeran utama wanita nya, Song Hye-Kyo, sangat menahan saya untuk tidak beranjak dari tempat duduk dan membuat saya bertanya, "Drama apaan sih ini?". Setelah nya saya mulai kecanduan dan mengikuti serial itu sampai habis. Tapi cuma sampai disitu saja, selebihnya saya masih skeptis dengan korea-korea-an. Terlebih lagi adik saya sudah menjadi jamaah korea sebelumnya dan itu menjadi bahan ejekan saya setiap dia menonton film atau drama korea. Tapi anehnya setiap kali saya mengejek, adek saya selalu lebih bersemangat untuk meracuni saya dengan film-film atau serial korea-nya. Dan percakapan itu selalu berakhir dengan kata-kata pamungkas saya, "Ngapain sih, kayak engga ada kerjaan lain aja lo." Saya tambah bete saja dengan koreanisme ini.

Full House (2004)

Pertengahan 2009 saya masih sibuk dengan kuliah dan segala tetek bengek nya yang menyita mental. Saya mulai bosan dengan tayangan televisi dan video musik yang itu-itu saja. Seorang teman yang menyadari saya sedang kehilangan 'arah' dalam diri saya, menunjukkan video 9 wanita muda bernyanyi dan menari dengan berbalut t-shirt dan jeans. Aduh. Muka saya pada saat itu mungkin sangat oh-my-god sekali. Terus terang saya pusing saat melihat video yang berdurasi 5 menit 45 detik itu, pusing karena mungkin saya sudah lama sekali tidak melihat video girlband dengan semua anggota nya berwajah ayo-dek-mau-jalan-sama-saya-enggak-? Girl band itu bernama SNSD (So Nyeo Shi Dae) atau Girl Generation. Dan kejahatan itupun dimulai.

So Nyeo Shi Dae

Mungkin kalau boleh dibilang menjilat ludah sendiri, saya sedang mengalaminya saat itu. Hahaha. Maklum, saya sempat mencaci maki adik saya tentang koreanism dan sekarang, saya sudah punya beberapa lagu SNSD di dalam playlist dan wallpaper yang bertengger di desktop laptop saya. Mengumpulkan video-video SNSD dalam format HD atau foto foto terbaru mereka sudah jadi kegiatan saya setiap weekend. Aneh memang dan saya juga tidak tahu itu gejala apa. Mungkin karena jomblo dan ditinggalkan cinta, ah sudahlah, saya kan sudah punya idol, pikir saya saat itu. Melalui teman saya, saya diperkenalkan dengan beberapa girlband lain, seperti After School, 2NE1, Nine Muses, T-Ara, Kara dan Miss A. Tapi mungkin itu hanya untuk selingan saja, pekerjaan utama, menjadi fans SNSD adalah sakral. Sebetulnya rada aneh, karena teman yang mengenalkan saya SNSD adalah pendengar setia musik hardcore, dan saya sadar bahwa korean wave sudah mulai mendekat dan merasuki semua lini, tanpa pandang bulu. Hahahaa.


Menjelang akhir tahun 2011 saya berkenalan dengan Running Man, sebuah program acara reality show yang berkonsep urban action variety. Motivasi saya menonton acara tersebut adalah karena guest star -nya SNSD. hahahaa. Kalau saya tidak salah, itu adalah episode 63 dan 64. Setelah menonton 2 episode SNSD itu, saya mulai ketagihan, bukan tanpa alasan, menurut saya Running Man adalah variety show yang beda. Saya tidak pernah menonton variety show sekeren itu sebelumnya. Dimulai dari dua episode SNSD, saya mulai mengumpulkan episode episode lain Running Man. Mungkin kalau diibaratkan pecandu narkoba, saya berada di tahap mau overdosis.


Running Man

Running Man benar benar membuka mata saya tentang negri ginseng, saya mulai tahu artis artis diluar SNSD, budaya, makanan atau tempat tempat yang keren di Korea Selatan. Itu semua benar benar terjadi secara natural tanpa dipaksakan. Pada saat itu saya juga sedang menjalani skripsi dan acara ini menjadi mood booster saya saat mental sedang terjun bebas. Pada tahun 2012-sekarang saya sudah mulai bosan dengan SNSD, mungkin karena sudah terlalu jenuh untuk mengumpulkan bergiga-giga video, foto atau lagu-nya atau memang fase-nya sedang seperti itu. Hanya sebatas melihat video terbaru mereka atau melihat mereka menjadi guest star di acara acara lain itu sudah cukup. Sekarang saya lebih memilih untuk menonton Running Man, film atau serial film korea.

Sebenarnya saya geli sendiri tentang fenomena ini. Banyak juga yang skeptis sama saya tentang koreanism ini, tapi saya memilih untuk diam dan ngomong, "Liat aja dulu, engga dosa juga." daripada saya memberikan argumen-argumen yang tidak perlu. Lha wong saya juga pernah di posisi mereka kok. hahahaa. Saya sendiri kalau ditanya mau sampe kapan suka sama korea-korea-an? Mungkin saya bakal menjawab kalau saya sudah bisa menginjakkan kaki di Seoul. Mungkin apa yang saya lihat berbeda jika saya merasakan sendiri atmosfer disana. Untuk sekarang saya menganggapnya sebagai hiburan yang berwawasan. Mengapa? wawasan saya bertambah akan sesuatu yang baru, tentang budaya, bahasa atau makanan khas. For your info doang, saya sekarang sudah bisa membuat kimbap atau bibimpap, yang engga pernah bisa saya bayangkan 4 tahun lalu saat saya pertama kali menonton video clip Gee-nya SNSD. Jadi kalau positif, kenapa enggak?


Cheers.