7/12/2013

Ramadan Kali Ini

Berbeda dengan puasa sebelumnya, puasa kali ini serba baru buat saya. Puasa tahun ini pertama kalinya saya enggak berbuka puasa bareng orang tua, biasanya hari pertama buka puasa disambut dengan kolak pisang dan gorengan, untuk tahun ini buka puasa hari pertama disambut dengan sereal dan rasa kangen rumah. Beneran lho, jauh dari orang tua di hari pertama puasa itu berat, apalagi kalau itu sudah jadi kebiasaan dari kecil. Ini juga pertama kali nya saya puasa 18 jam. Di Jerman, imsak sekitar jam 3.30 pagi dan buka puasa jam 22.00. Karena saya ngerasa berat banget, jadi saya ngebalik jam tidur, saya mulai tidur jam 6 pagi dan bangun jam 1 siang, lumayan lah ngurangin rasa lapar dan dahaga, lagian juga tidur di bulan puasa itu ibadah kan? *alibi*

Puasa di musim panas seperti sekarang ini memang banyak godaan. Di dalem kamar panas, di luar kamar banyak godaan. Jadinya serba salah, hahaaa. Di dalem kamar bener bener super panas, rasanya kayak nongkrong di deket oven. Kalo diluar kamar musuhnya banyak, salahdua nya orang yang pada makan es krim atau kaum wanita yang ber-tanktop ria. Subhanalloh. Tapi saya lebih sering di kamar, panas enggak apa-apa asal puasanya aman.

Hal seru yang lain adalah, selama bulan puasa sebenernya saya bisa ngirit, kalau saya mau. Karena islam adalah agama minoritas disini, jadi banyak masjid yang menyediakan menu buka puasa gratis, jangan ngebayangin kolak atau gorengan, buka puasa gratis di masjid menu nya hampir sama kayak makan malem, bener-bener super banyak dan lebih dari cukup. Malahan, di beberapa kota besar lain kayak München, masjidnya nyediain buka puasa gratis plus makanan buat sahur. Gokil engga, tuh!

Sebenernya lebih banyak seru-nya daripada engga-seru-nya menjalankan puasa di sini. Engga-seru-nya cuma faktor jauh dari keluarga. Selebihnya, semuanya serba menyenangkan dan serba baru. Oiya, saya masih belum dapat zulassung ni dari universtitas yang saya daftarin, semoga bulan ini benar-benar jadi bulan penuh berkah buat saya. AMIN.

Selamat berpuasa!


7/08/2013

Barbeque-an

Selamat pagi.

Saya baru bangun nih, dan langsung ngeblog.

Tapi tenang, saya sudah sikat gigi kok, jadi engga ada yang perlu dikhawatirkan dengan adanya postingan yang bau jigong atau semacamnya.

Ceritanya saya mau posting tentang acara barbeque yang diadakan bersama teman-teman saya. Kebetulan ini adalah salah satu kegiatan menyambut Ramadhan, karena kita yakin dan percaya, bahwa menimbun makanan enak sebelum puasa akan memperlancar kegiatan puasa itu sendiri.

Kepercayaan yang aneh.

Hari minggu dipilih untuk mengadakan acara barbeque. Kenapa hari minggu? mungkin karena teman-teman saya sudah ngecek dari situs primbon, minggu merupakan hari baik untuk melakukan bakar-bakaran. Semua barang yang akan dibakar sudah dipersiapkan, dari mulai daging kambing, sayap ayam, daging sapi, isi burger, roti dan beberapa kenangan-kenangan pahit. *salah fokus*

Acara dimulai dengan sepakbola 3 lawan 3 dengan sendal sebagai gawangnya. Bei de wei, saya baru tahu fungsi sendal sekarang bukan hanya untuk alas kaki, tapi bisa dimanfaatkan sebagai gawang :p Pertandingan hanya berlangsung 30 menit dikarenakan para pemain sudah tidak kuat dengan bebauan daging yang sedang dipanggang. Alhasil main bolanya selesai. Ini juga bisa menjadi tips untuk teman-teman semua, jika ngadain acara barbeque-an jangan dibarengin sama sepakbola, dua acara yang tidak berjodoh sebetulnya. Sebaiknya cari kegiatan yang lebih mengandung seni, pertunjukan wayang kulit misalnya.

Ini beberapa penampakan kejahatan kita :

Kapan sih kamu mateng, sayang?

Nunggu daging mateng menyebabkan kerusakan otak




Tadaaaaaaaaaaa, kumakan kauuu!

Semua pada hilang kesadaran

Engga lupa foto setelah kekenyangan, hasil jepretan si yoka





 







7/03/2013

Lamunan di Sepertiga Malam

Sekarang jam 00.45 pagi.

Lampu sudah mati tapi saya belom begitu mengantuk dan laptop masih dalam kondisi menyala.
Saya kembali browsing sambil nyari ngantuk.

"Ngecek soundcloud ah..", pikir saya.

Biasanya selalu ada lagu lagu keren di soundcloud, entah itu lagu baru atau lagu yang di cover orang lain. Setelah 15 menit dengerin lagu yang random, saya menemukan lagu dari Banda Neira yang berjudul "Di Beranda"
Tangis saya pecah di menit 2.50

Entah kenapa saya kangen sama rumah, terutama bapak dan ibu.

Tidak terasa 10 bulan sudah saya di perantauan, jauh dari mereka.

Biasanya saya pulang akhir pekan, hanya untuk sekedar mendengarkan nasihat atau suara bapak dan ibu, tapi sekarang hal itu sulit untuk dilakukan.

Saya kangen suara bapak dan ibu kalo membangunkan kita berdua di setiap pagi,

"Mas ... adek..., bangun .... udah pada shalat subuh belom hayooo ?"

atau makan malam di satu meja dan bersenda gurau disana.

Pasti mereka kangen dengan kita berdua,

kamar kita yang biasanya berantakan dan acak acakan, sekarang pasti rapih dan berdebu karena sudah jarang dihuni.

Pasti berat bagi mereka 2 buah hatinya pergi, tapi mereka percaya ini adalah langkah besar untuk masa depan anak-anaknya. Dan mereka yakin itu.

"Kita menjadi kuat disini karena doa dari ibu sama bapak ... dan kita masih dalam proses untuk menggapai cita-cita kita berdua, engga usah maen ke kamar kita berdua ... nanti kalian kangen lho ... Ini hanya sementara waktu, bukan untuk selamanya ... kita berdua pasti pulang ke rumah."

Lamunan saya buyar dan tersadar.

Tidak terasa sudah hampir jam 3 pagi dan 3 kali saya memutar lagu ini.

Saya beranjak berdoa untuk keluarga saya dan langsung terlelap.





7/02/2013

[Tempat Asoy] Mogam, My 2nd Home

Homeless di negeri orang itu susah susah gampang, engga punya tempat berprivasi layaknya orang lain atau tempat dimana kamu bisa golar-goler seenaknya di kamar kamu sendiri. Sebenernya seru sih jadi tuna wisma, bisa jalan jalan kemana aja sesuka hati, makan dimana aja atau nyampah dimana aja, tapi tetep aja, kalau tubuh kamu sudah memberi sinyal kelelahan pasti kamu juga ingin pulang ke rumahmu sendiri. *malah curhat*

Oke.
balik lagi ke topik, bos.

Jadi bulan Januari-Juni adalah periode dimana saya harus tinggal menumpang bersama orang lain, otomatis saya harus menghabiskan sebagian banyak waktu di luar rumah, nah ceritanya saya punya rumah kedua nih, namanya Mogam. Ini bukan sejenis kos kosan, saung ataupun goa, tapi tempat belajar. Ini adalah rumah kedua dimana saya menghabiskan banyak waktu dan tenaga.


Mogam ini adalah tempat belajar hasil kerjasama antara Korea Selatan dan RWTH-Aachen *entah kenapa nyambungnya ke Korea lagi*. Mo-gam adalah motto dari keluarga Young-Sup Huh, Mr. Huh sendiri ini adalah alumnus dan honorary senator RWTH-Aachen. Dibangun pada tahun 2007, gedung ini terdiri dari 3 lantai, lantai pertama khusus digunakan buat mahasiswa Korea, lantai 2 dan 3 untuk umum, biasanya sebagian besar dipenuhi mahasiswa RWTH.



Nah, di Mogam ini saya menghabiskan sebagian besar waktu, dari mulai kegiatan belajar, nonton film atau sekedar nulis blog. Kekurangan nya adalah tidak ada internet, karena saya bukan mahasiswa RWTH, tapi jika kamu mahasiswa RWTH kamu bisa ber-Wi-fi-an ria. Biasanya mogam sangat penuh menjelang musim ujian, saya sudah pernah datang jam 8.30 pagi hari dan tidak dapat tempat sama sekali.



Tempat ini sangat nyaman untuk belajar atau berdikusi. Untuk yang doyan belajar dalam suasana tenang ada Stillarbeitsraum, disini dilarang keras berbicara atau menyalakan handphone, dan ini ruangan favorit saya, karena suasananya amat sangat tenang, benar benar cocok buat bertapa. Ruangan lain adalah ruangan normal, orang bisa bebas berbicara ataupun berdiskusi, biasanya penghuni ruangan ini datang bergerombol, dan engga jomblo sendirian.









Sebenernya banyak kejadian aneh yang saya temukan di tempat ini, ya mungkin karena setiap orang mempunyai cara belajar masing masing jadi saya anggap sebagai hiburan gratis saja, ini beberapa diantara nya :

  1. Tidur. Banyak banget orang yang tidur disini, mungkin mereka kelelahan setelah mengikuti kuliah yang super berat, tapi masih tidur dalam tahap normal, belum ada yang sampai masang tiker atau schlafsack (sleeping bag). Kebetulan saya termasuk di kaum ini :p
  2. Membawa Bekal. Banyak banget orang-orang yang membawa bekal super banyak, jadi mejanya dipenuhi makanan daripada buku kuliah, hahaa.
  3. Game Addict. Biasanya tipe seperti ini ke mogam membawa persenjataan lengkap, laptop khusus gamer, headset dan mouse.
  4. Sikat Gigi. Ini sering banget jika saya lagi ke kamar mandi, ketemu orang yang lagi sikat gigi. Mungkin dia juga homeless, sama kayak saya.


Buat yang homeless, cemungudh eaa.

Cheers.