9/29/2014

Metamorfosa

Alhamdulillah.
Saya engga lupa sama password blog yang sudah saya tinggal selama setahun belakangan ini.

Lumayan kaget juga karena postingan saya yang terakhir adalah kejadian sewaktu saya Ramadhan di Jerman. Dan sekarang sudah hampir Ramadhan lagi. Tapi bedanya, saya sekarang di Indonesia. Uwow!

Setahun belakangan ini banyak cerita yang super random. Lebih banyak ke balas dendam saya terhadap waktu produktif saya sewaktu saya saya di Jerman. Saya lebih menganggap nya sebagai rezeki dari yang di-Atas sana, bahwa sebagai manusia kita hanya bisa ngebuat rencana, tapi itumah kalah ya kalo ternyata Tuhan udah punya rencana lain buat kita.

Failed
Tarik jauh kebelakang. Mimpi saya akhirnya tertunda untuk melanjutkan S2 di  Jerman setelah beberapa Universitas yang saya daftar di sana menolak saya dengan alasan akreditasi Universitas S1 saya masih B. Jadi lebih ke popularitas universitasnya. Saya juga rada aneh dengan alasan ini, karena semua requirement sudah full filled. Yaudah lah ya mau gimana lagi. Setelah bertapa sejenak dan merenungkan semua rencana dengan otak yang pas-pasan, saya akhirnya memutuskan untuk pulang ke tanah air.

Came Back Home
Ketakutan terbesar kembali ke Indonesia tanpa membawa ijasah S2 adalah kamu bakalan diberondong pertanyaan dan komentar menyenangkan :

"Kok udah pulang? Udah kelar ya S2 nya?"
"Are you done with your study?
"Cepet banget ya S2 nya."
"Lagi liburan ya?"

Please shut up.Urus dulu hidupmu sendiri.

Tapi toh saya sudah prepare untuk pertanyaan dan komentar itu, kebanyakan sih saya jawab dengan senyum dan bercanda. Proses tanya-jawab-senyum itu berlangsung hampir 1 bulan, true story. Penyesalan terbesar sebenernya adalah janji kepada orang tua saya yang belum bisa saya tepati.

Being an Employee
Pertanyaan yang jadi playlist di otak saya saat itu adalah "What next?", karena jika diukur dengan teman sebaya, hampir dari mereka semua sudah bekerja atau jika diukur dari pengalaman, saya sama sekali belum pernah bekerja. Iya dulu sih pernah, tapi jadi tukang bersih-bersih di Aachen :p

Sampai pada saat saya ditawari untuk mendaftar pekerjaan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Event Organizer. Sebuah dunia yang sama sekali tidak saya kuasai dan sekaligus sebagai wadah pembuktian hidup saya.


No comments:

Post a Comment